Rabu, 22 Mei 2019

Apa Benar Banyak Makan Donat Bikin Gemuk?


Jakarta -
Donat yang manis empuk tentu menggoda. Enaknya dinikmati sambil bersantai. Namun, ​seperti makanan lain, makan donat juga harus dibatasi agar ​tubuh tak melar.

Semakin hari, semakin banyak varian rasa dan bentuk donat ​ditawarkan toko kue​. Karena rasanya begitu menarik dan enak, tak jarang donat dijadikan makanan utama. Tak sedikit juga orang makan donat sebagai menu pengganti sarapan atau makan siang. Namun, hal ini tak disarankan oleh seorang ahli gizi, Rita Ramayulis, DCN, MKes.

Menurutnya, donat tetaplah camilan. “Donat bukan makanan utama seperti nasi dan lauk, karena di dalamnya hanya terdapat makronutrien seperti karbohidrat, kalori, dan protein. Selain itu, tak ada kandungan pe​n​ting lain seperti vitamin dan mineral. Ini membuktikan bahwa kandungan​ nutrisi​ donat tidak seimbang,” kata ahli gizi yang aktif mengajar ini.


Apalagi, kandungan kalori di dalam donat tidak sedikit. “Rasa dan varian donat memang banyak, tapi rata-rata sebuah donat mengandung di atas 200 kalori. Apalagi jika donatnya mengandung lebih dari 1 variasi topping, bisa sampai 300 kalori!," jelasnya.​

Jumlah kalori donat tak bisa disimpulkan dengan cara memukul rata sesuai rasa atau merknya. Setiap donat tak mungkin mempunyai kadar kalori yang persis sama. 

“Donat buatan ​bakery biasanya lebih banyak mengandung telur, sehingga bagian dalamnya sangat lembut. Inilah yang menyebabkan kandungan protein dan lemaknya lebih tinggi. Sedangkan, donat ​buatan​ rumahan lebih banyak mengandung tepung. Donat seperti ini juga lebih banyak mengandung karbohidrat,” tutur Rita Ramayulis.

Padahal, rata-rata kebutuhan kalori seorang wanita atau pria dengan rentang usia 20-30 tahun adalah 2000 dan 2300 kalori. 

“Dari jumlah kebutuhan kalori tersebut, ambil sekitar 20% untuk mengetahui jumlah kebutuhan gula dalam sehari. Jika dihitung, jumlah kebutuhan gula adalah sekitar 400 hingga 460 kalori. Itu sama saja dengan 4 sdm gula jika dikonversikan,” ucap ahli gizi yang juga penulis buku ini. 

Itu berarti, jika Anda mengonsumsi sebuah donat dengan satu topping, Anda sudah mengonsumsi 2 sdm gula. Donat itu belum termasuk jika topping-nya lebih dari 1 macam, tekstur, serta ukuran donat yang beragam. Apalagi, jika Anda melahap lebih dari satu donat! 

Tak pelak, jika dimakan terlalu banyak, donat akan menambah berat badan. Selain membuat gemuk, terlalu banyaknya konsumsi donat juga bisa membuat kegemukan atau obesitas hingga penyakit seperti kolesterol dan ​penyakit ​jantung.

“Jika ingin donat yang lebih sehat, cobalah mencari donat yang ber-topping buah-buahan, kacang-kacangan, atau biji-bijian. Jika ada donat yang dipanggang, itu akan jauh lebih baik. Donat yang dipanggang berarti telah memangkas sebanyak 75 kalori banyaknya daripada donat yang digoreng,” ujar dosen di salah satu perguruan tinggi negeri ini.

Sebagai konsumen, Anda juga harus memperhatikan ​bahan ​donat. Selai, misalnya. Walau selai buah terbuat dari buah, tapi kadar gulanya sangat tinggi. Jika mungkin, jangan makan terlalu banyak atau hindari selai manis seperti ini.

Intinya, harus cermat betul dalam mengonsumsi donat. Pastikan menu asupan makanan sehari-hari seimbang dan tidak menyantap donat terlalu banyak.

Menurut Rita​, padanan paling pas untuk mengonsumsi donat adalah air putih atau buah utuh. 

“Air putih bisa menetralisir donat, sedangkan buah utuh mengandung nutrisi yang tidak ada di dalam donat, seperti vitamin dan mineral,” tutup ahli gizi yang terkenal dengan sistem diet REST-nya ini.



https://food.detik.com/info-sehat/d-3022319/apa-benar-banyak-makan-donat-bikin-gemuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fakta Ilmiah di Balik Penggunaan Air Es untuk Adonan Donat

Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak mudah untuk menggeluti dunia memasak. Memasak bukan sekadar tentang membuat makanan menjadi enak disanta...